Dari tradisional sampai hyperconfergence


Awal pertama kali dulu kenalan dengan komputer adalah saat SMP. Intel Pentium 3, ini kayaknya udah cukup waw di jamannya, walaupun saat itu sudah merebak Intel Pentium 4. Di keluarga, orang yang paling suka ngerusakin komputer waktu itu ya saya. Install ini itu, komputer ngehang. Install ulang lagi, ngerusakin lagi. Orang tua sampe geleng – geleng kepala. Paling nggak sebulan bisa dua kali cari cd-cd mp3 dan game di toko.  Pas instalasi game, ngehang. haha

Ternyata oh ternyata, hobi ngotak ngatik daleman komputer malah jadi sumber cari duit sekarang. Mulai dari pc jadul sampe kenal teknologi ter-anyar HCI (Hyperconverged Infrastruktur).

Menguliti dunia per-server-an pun di mulai dari kuliah. Yang cuma tau windows, itu pun nggak tau kalo windows adalah sistem operasi, sampai gemblengan pertama di suruh install FreeBSD untuk DMZ. Semua hal baru, tapi karena suka, pacar pun jadi terbengkalai. Hahaha.

Dunia per-server-an, wowww. Jadi keinget dulu FreeBSD disuruh di install di PC, kalau berhasil baru di kasih server buat install di server. Singkat cerita dulu install FreeBSD di PC sekitar 3 mingguan. hahaha. itu pun udah merasa bangga banget. Sampai akhir nya di minta install di server, bingung sama hardisk yang nggak kebaca. Baru tau kalo di server ada yang nama HBA controller dan RAID controller. Di PC mana denger dulu istilah kaya ginian. Pokoknya colok install aja.

Kalo nggak salah awal dulu install server adalah server custom. kayaknya rakitan lokal. sampai akhirnya datanglah Cisco UCS buat oprekan opennebula, proxmox, sama satu lagi kalo nggak salah openstack. Awal awal dapet istilah virtualization, cloud, grid computing dan lainnya.

Sempat merasakan juga DELL enclosure yang di install vmware di ujung waktu bersama kampus tercinta. Dikiran udah menerapkan teknologi Converged, tapi ternyata masih tradisional juga. Datang ke Telkom University di serahkan juga tanggung jawab yang sama. Nggak jauh jauh dari dunia per-server-an. Dari tradisional server dan akhirnya HCI.

Apasih tradisional server itu. Biasanya ini merujuk pada sebuah server yang sifatnya standalone. Tiap server pengelolaannya sendiri – sendiri. Storage, compute, dan network di kelola secara terpisah. Misalkan saya punya 5 buah server dengan 2 buah SAN storage, maka dalam pengelolaannya saya tidak dapat dalam satu dashboard management. Jika tiap server punya dashboard management, maka saya punya 5 dashboard management yang harus saya buka dan SAN management.

Converged, sama seperti tradisional, convergence terdapat dari infrastruktur compute,storage dan network. Tetapi pengelolaannya perada dalam single point.  misal kita punya 5 server dan 2 SAN. maka semua itu dalam 1 dashboard management .

Hyperconverged, sama seperti convergance untuk dashboard management -nya. tapi tidak hanya managemennya, insfrastrukturnya pun dalam satu kesatuan. Storage, network, dan compute berada dalam 1 block chasis. Misal pada Hyperconverged nutanix, 1 server rackmount pada nutanix di sebut dengan block. Satu block tersebut terdapat 4 server untuk compute yang di sebut dengan Node. Ada beberapa jenis server. 1 block dengan 4 node, 1 block dengan 2 node atau 1 block 1 node. Dalam satu block tersebut untuk yang 4 node server, terdapat 12 slot hardisk sebagai storagenya.

Di dalam hyperconvergence sepertinya sudah tidak mengenal lagi istilah RAID. dengan tidak adanya istilah ini maka saat kita menambah sebuah block atau node, tidak perlu lagi melakukan RAID. Secara logical size akan bertambah sesuai dari size perangkat node yang di tambahkan.

Sepertinya saya belum pernah merasakan teknologi convergence,karena dari tradisional langsung di cicipi HCI. Tapi pada intinya menurut saya. Setiap pengembangan infrastruktur server sampai saat ini, istilah yang di awali kata software define, cukup gencar. Segala sesuatu bisa di kelola melalui sebuah software.

Ya kira-kira ini petuangalangan bersama teknologi bersama dunia per-server-an. Entah teknologi apalagi yang ada di masa mendatang, Semoga kita bangsa Indonesia dapat berkontribusi dalam menciptakan suatu produk server yang mendunia.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *